Selasa, 31 Januari 2017

Mengapa Sampah Ditubuh Kita harus Dikeluarkan?

Mengapa Sampah Ditubuh Kita harus Dikeluarkan?

Apakah tubuh kita mengeluarkan sampah? Coba identifikasikanlah sampah-sampah yang dikeluarkan oleh tubuhmu. Tulislah sampah yang dikeluarkan oleh tubuh.
Ya, tubuh kita mengeluarkan sampah. Berikut adalah jenis kotoran yang dihasilkan tubuh atau keluar dari tubuh manusia dalam kehidupannya, yaitu antara lain :
1. Keringat
Keringat adalah zat sisa dari kegiatan kelenjar keringat di bawah kulit. 










2. Kotoran Hidung
Upil adalah kotoran yang menjijikkan karena lendir kering itu justru menjadi sampah karena berbahaya masuk dalam tubuh.










3. Kotoran Mata
Kotoran diujung mata.













4. Kotoran Telinga
Kotoran telinga atau serumen adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar seruminosa yang terletak di sepertiga luar liang telinga. Jika sudah mengering secara alami kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya dari lubang telinga, lalu akan diganti dengan kotoran telinga yang masih basah.

5. Lemak Wajah
Lemak yang biasanya berada di sekitar mata.












6. Komedo
Komedo adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam.
















7. Minyak Kulit
Kelenjar mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak
8. Ketombe
Ketombe atau dandruff adalah serpihan kulit kepala berwarna putih atau keabu-abuan yang mengelupas dan menempel pada rambut atau terlihat di bahu Anda.













9. Feses / Pup
Feses juga disebut kotoran adalah limbah tubuh padat yang dibuang dari usus besar melalui anus saat buang air besar.
10. Air Seni


Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.












11. Darah Haid / Menstruasi (Khusus Perempuan)



Gumpalan mungkin berwarna merah terang atau gelap. Seringkali, gumpalan darah itu dilepaskan pada hari-hari terberat perdarahan. Adanya penggumpalan pada beberapa saluran Anda dapat membuat darah menstruasi Anda terlihat tebal atau padat dari biasanya
12. Nanah
Nanah adalah cairan berwarna kuning keputihan atau kuning kehijauan yang disebabkan bakteri. Nanah dapat ditumbulkan karena luka kecil, jerawat, dan bisul. Pada umunya, nanah terdiri dari sel darah putih dan bakteri mati yang disebabkan peradangan.
13. Kulit Mati



kulit mati adalah lapisan kulit dimana terdapat sel sel kulit yang sudah mati dan terkelupas yang berada di lapisan epidermis
14. Ingus
Ingus adalah sejenis lendir lengket yang ada di dalam rongga hidung. Meski diangggap sebagai kotoran, namun perannya di dalam hidung tak dapat diremehkan. Hidung manusia memiliki kemampuan mengenali berbagai jenis bau-bauan dengan sangat baik karena bantuan lapisan cairan lengket ini.
15. Dahak
Dahak adalah lendir yang dikeluarkan selaput lendir pada saluran pernafasan.Dahak tentu sering anda alami. Dahak biasanya menggumpal dan berkumpul di tenggorokan. Munculnya dahak ini membuat tidak nyaman pada tenggorokan bahkan dapat menggangu pernafasan.

16. Daki
 kotoran sisa debu bercampur keringat yang melekat pada tubuh (terutama pada kaki, lengan, leher
17. Jigong
kotoran kuning pada gigi
18. Kotoran Kuku
kotoran / debu dari luar kemudian masuk kedalam kuku, dan akan menjadi berbau
19. Rambut Rontok



Semua orang pasti pernah mengalami rambut rontok. Merupakan suatu hal yang normal untuk kehilangan 100 helai rambut per harinya. Tetapi jika berlebihan, terkadang ada alasan medis yang menjadi penyebab kerontokan.
20. Bulu Rontok
Bulu rontok adalah bulu yang sudah mati dan terlepas dari tempatnya yang dinamakan rontok
Mengapa sampah-sampah dalam tubuhmu harus dikeluarkan?

Karena jika tubuh tidak mengeluarkan zat sisa, zat zat tersebut akan meracuni tubuh kita sehingga akan merusak berbagai organ dalam tubuh bahkan berujung pada kematian.

Bagaimana jika sampah-sampah dalam tubuhmu tidak dikeluarkan?

Sampah itu akan menumpuk di dalam tubuh sehingga akan menyebabkan penyumbatan saluran tertentu. Serta sampah itu akan membusuk di dalam tubuh dan dapat menjadi racun di dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan dapat meracun tubuh.
Alat pengeluaran manusia, antara lain:
1. Ginjal
2. kulit
3. paru-paru
4. hati

Minggu, 29 Januari 2017

Laporan "Mengidentifikasi Pernapasan Dada Dan Perut"

Laporan "Mengidentifikasi Pernapasan Dada Dan Perut"

Disusun oleh : Devani Octa Puspitasari (08)

Cara Kerja Pernapsan Dada :






















Laporan Praktikum Tekanan Air Pada Kantong Plastik

Laporan Praktikum Tekanan Air Pada Kantong Plastik

Disusun oleh : Devani Octa P.

A. Alat dan Bahan 

  1. Kantong Plastik
  2. Jarum Penyul/Peniti
  3. Karet Gelang

Rabu, 25 Januari 2017

Latihan Soal Sistem Ekskresi Manusia

Latihan Soal Sistem Ekskresi Manusia
  • 1. 
    Berikut merupakan alat-alat ekskresi pada manusia, keculai....
    • A. 
      Ginjal
    • B. 
      Hati
    • C. 
      Paru-paru
    • D. 
      Jantung

Pola Hidup Sehat Pada Sistem Ekskresi

Pola Hidup Sehat Pada Sistem Ekskresi
A. Cara Menjaga Kesehatan Ginjal 
Ginjal
1. Mengatur pola makan
Ini merupakan tips ampuh menjaga dan merawat kesehatan ginjal anda. Pilihlah makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang di tanam dengan tanpa pupuk kimia (organik) serta jauhilah makanan olahan, kurangi konsumsi garam berlebih, serta konsumsilah ikan atau daging putih tanpa lemak.

Video Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia

Video Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia


Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia

Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia
  1. GANGGUAN PADA GINJAL
    1. Batu ginjal
  • Penyebab       :
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air.

Struktur Dan Fungsi Hati Pada Manusia

Struktur Dan Fungsi Hati Pada Manusia

PENGERTIAN DAN STRUKTUR HATI

Hepar (hati) adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1300-1550 gram dan berwarna merah cokelat, mempunyai banyak pembuluh darah serta lunak. Hepar berbentuk baji dengan permukaan dasarnya pada sisi kanan dan puncaknya pada sisi kiri tubuh, terletak di kuadran kanan atas abdomen (hipokondria kanan).

Video Struktur Dan Fungsi Paru Paru Dan Hati

Video Struktur Dan Fungsi Paru Paru Dan Hati


Struktur Dan Fungsi Paru Paru

Struktur Dan Fungsi Paru Paru


A. PENGERTIAN PARU - PARU
Paru-paru (pulmo) adalah merupakan organ yang bertanggung jawab untuk proses respirasi yang terdiri dari pulmo dekstra (paru kanan) dan pulmo sinistra (paru kiri). Paru-paru sangat penting bagi tubuh manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru adalah memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida ketika tubuh menghirup udara.

Struktur Dan Fungsi Kulit

Struktur Dan Fungsi Kulit

Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral. 

1. Epidermis(lapisan kulit ari)

Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu: 
a. Lapisan tanduk/stratum korneum 

Struktur Dan Fungsi Ginjal

Struktur dan fungsi ginjal


Gambar 1.1 Letak ginjal di dalam rongga perut bagian belakang di sebelah kanan kiri tulang pinggangGinjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ - 2½ sentimeter.

Selasa, 24 Januari 2017

Laporan Praktikum Hukum Pascal

Laporan Praktikum Hukum Pascal

Kelompok 3
Devani Octa P (08)
Muh. Nur Fauzan (13)
Octa Annisa S (19)
Rahmalia Putri N (20)

A.   Alat dan Bahan
  1. Gelas kimia (2 buah)
  2. Pipa U atau selang berbentuk U
  3. Corong
  4. Air
  5. Minyak kelapa atau minyak goreng

Laporan Praktikum Hukum Archimedes

Laporan Praktikum Hukum Archimedes

Kelompok 3 
Devani Octa P (08)
Muh. Nur Fauzan (13)
Octa Annisa S (19)
Rahmalia Putri N (20)

A.    Alat dan Bahan
  1. Beban (Batu)
  2. Gelas kimia
  3. Neraca Pegas
  4. Gelas ukur

Kamis, 19 Januari 2017

Sistem Ekskkresi Pada Manusia

Sistem Ekskresi Pada Manusia

Peta Konsep Sistem Ekskresi
Peta Konsep Sistem Ekskresi

Proses metabolisme tubuh meiputi proses menghasilakan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi.

Menghitung Denyut Nadi

Menghitung Denyut Nadi

Kelompok 6 Kelas VIII F
Amalia Ayu Annuru Arasy 03
Devani Octa Puspitasari  08
Muhammad Nur Fauzan 13
Nadiva Ayu Anindya Putianto 16


LAPORAN II
Menghitung Denyut Nadi
LANGKAH KERJA
1)        Berkumpullah dengan teman satu kelompokmu (satu kelompok terdiri atas empat orang).
2)        Gunakan dua jari kamu (selain ibu jari) untuk menemukan denyut nadi pada pergelangan tangan temanmu.
3)        Hitung denyut nadi pada pergelangan tangan temanmu selama 15 detik, kemudian kalikan hasilnya dengan 4.          Selanjutnya, catatlah hasilnya pada buku IPA kamu. Lakukan penghitungan dengan cermat dan teliti agar tidak        terjadi kesalahan.

Praktikum model Tiruan Darah

Praktikum Model Tiruan darah

Kelompok 6 kelas VIII F
Amalia Ayu Annuru Arasy(03)
Devani Octa Puspitasari(08)
Muh. Nur Fauzan(13)
Nadiva Ayu Annindya Putrianto(16)

a.    Alat dan bahan :
Tabung reaksi
Pipet tetes
Gelas ukur
Minyak goreng
Air
Perwarna makanan (warna merah)

b.      Langkah kerja :
1. Tuangkan 5 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume minyak goreng. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.

Kamis, 12 Januari 2017

Mekanisme Pernafasan Pada Manusia

Mekanisme Pernafasan Manusia
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun, karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan
darah dalam kapiler. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara ( inspirasi) dan pengeluaran udara ( ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
1. Pernafasan Dada
Apabila kita menghirup dan menghempaskan udara menggunakan pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk, yakni otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam.
Saat terjadi inspirasi, otot antartulang rusuk luar berkontraksi, sehingga tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya, volume rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang, padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian, udara bebas akan mengalir menuju paru-paru melewati saluran pernapasan.
Sementara saat terjadi ekspirasi, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi (mengkerut/mengendur), sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya, rongga dada mengecil. Oleh karena rongga dada mengecil, tekanan dalam rongga dada menjadi
meningkat, sedangkan tekanan udara di luar tetap. Dengan demikian, udara yang berada dalam rongga paru-paru menjadi terdorong keluar.
2. Pernafasan Perut
Pada proses pernapasan ini, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga dada) mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar.
3. Mekanisme Pertukaran Gas Oksigen (02)dan Karbondioksida (CO2)
Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara langsung dan pernapasan tak langsung. Pengambilan udara secara langsung dapat dilakukan oleh permukaan tubuh lewat proses difusi. Sementara udara yang dimasukan ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dinamakan pernapasan tidak langsung.
Saat kita bernapas, udara diambil dan dikeluarkan melalui paruparu. Dengan lain kata, kita melakukan pernapasan secara tidak langsung lewat paru-paru. Walaupun begitu, proses difusi pada pernapasan langsung tetap terjadi pada paru-paru. Bagian paru-paru yang meng alami
proses difusi dengan udara yaitu gelembung halus kecil atau alveolus.
Oleh karena itu, berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua tahap mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni mekanisme pernapasan eksternal dan internal.
a. Pernafasan Eksternal
Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan pernapasan eksternal.
Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 yang diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO- 3) . Dengan bantuan enzim karbonat anhidrase, karbondioksida (CO2) air (H2O) yang tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi keluar. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan HHb) melepaskan ion-ion hidrogen (H+) sehingga hemoglobin (Hb)-nya juga ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin akan berikatan dengan oksigen (O2) menjadi oksihemoglobin (disingkat HbO2).
Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena adaperbedaan tekanan parsial antara udara dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan karbondioksida pada darah dan udara berbeda.
Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.
Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial karbondioksida pada udara. Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada udara. Akibatnya, karbondioksida pada darah berdifusi menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.
b. Pernafasan Internal
Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi seluler.
Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme sel. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.
Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2). Reaksinya sebagai berikut.
Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO- Persamaan reaksinya sebagai berikut.
CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh paru-paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat di dalam darah berfungsi sebagai bu. er atau larutan penyangga.\ Lebih tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman) darah.
Sumber : https://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/